Kehidupan
di Desa dan di Perkotaan tentulah sangat berbeda, dengan kearfian local dan
alam sekitar yang ada di Desa berbanding terbalik dengan keadaan di Kota yang
di hiasi oleh pemandangan gedung – gedung tinggi dan sesaknya lalu lintas kota.
Suasana desa dan kota yang juga berbanding terbalik, memiliki kesan sendiri
bagi orang – orangnya.
Jika saya ditanya,
apakah saya lebih suka hidup di Desa atau di Kota, saya sendiri akan memilih di
Desa. Lingkungan pedesaan yang masih asri dan sejuk, didukung dengan keramahan
dari warganya, membuat saya betah untuk tidak beranjak dari desa. Dibandingkan dengan
hiruk pikuk perkotaan yang menyesakkan, dan juga individualism penduduknya yang
lebih mementingkan kepentingan diri sendiri.
Adat istiadat yang
masih terjaga di pedesaan, menjadi nilai plus tersendiri dibandingkan perkotaan
yang mulai hilang dan tergerus oleh globalisasi. Desa menjadi tempat yang cocok
untuk menjadi persinggahan dikala kita penat dan lelah dari semua rutinitas
perkotaan yang sehari – hari kita lalui. Menjernihkan kembali pikiran dan
tenaga kita, sebelum pada akhirnya kembali sibuk dalam rutinitas perkotaan.
Desa bagaikan
sebuah tempat untuk mengisi kembali daya pada tubuh kita, daya pada hal ini di
ibaratkan sebagai semangat dan tenaga kita dalam menjalankan segala rutinitas
yang ada. Jika kalian sudah merasa penat akan semua rutinitas perkotaan,
cobalah singgah beberapa hari ke pedesaan yang masih asri, niscaya pikiran
kalian akan menjadi lebih rileks dan energy kalian akan terisi kembali sebelum
pada akhirnya kalian kembali lagi kepada rutinitas perkotaan.
Desa juga menjadi
tempat yang penuh kenangan, khususnya kampong halaman kita. Disanalah kakek dan
nenek kita menunggu kita untuk mengunjungi mereka, walaupun mungkin hanya pada
saat mudik lebaran saja. Desa memiliki kenangan dan tempat tersendiri didalam
relung hati kita, disanalah tempat kita kembali dan sebuah tempat pelarian kita
dari hiruk pikuknya perkotaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar